Sabtu, 03 Maret 2018

Contoh cerpen bahasa Indonesia kelas 9


'You say hello, inside i'm screaming i love you'

Iya. Itu quote yang tepat pagi ini. Vero bertanya-tanya mimpi apa dia semalam. Pagi ini, Arka menepuk pundaknya. Tersenyum lebar menyapa Vero. "Ya Tuhan, nikmat mana yang dapat kudustakan?" Batin Vero.
Vero sudah lama menyukai Arka. Teman di OSIS dan teman curhatnya. Arka yang ramah, humoris dan manis membuatnya disukai banyak perempuan di sekolah. Untuk pertama kali, Vero berdebar karena cinta di masa remajanya.
"Agrghh!!! Bakal beruntung nih gue hari ini" Vero melemparkan tasnya ke bangku sambil berloncat-loncat karena perasaan senangnya pagi ini.
"Kenapa sih?" Tanya Angie, teman sebangku Vero.
"Ya lagi senang aja, bakal beruntung deh gue sepanjang hari ini" Vero tidak bisa berhenti tersenyum. Wajah Arka yang tersenyum di gerbang terbayang-bayang di pikiran Vero.
Vero jatuh cinta dengan Arka. Cinta monyet kalau orang bilang. Tapi Vero benar-benar suka! Setiap hari Vero dan Arka selalu chat sepulang sekolah. Entah Arka yang memulai atau Vero duluan. Dimulai dari 'hai', 'Sore' atau menanyakan sesuatu yang akhirnya kedua remaja ini tenggelam dalam obrolan membahas sesuatu dari yang penting sampai gak penting.
Vero tidak pernah langsung bilang suka ke Arka. Dia menikmati sendiri perasaan sukanya. Vero tidak mau membayangkan bahkan memohon kepada Tuhan kalau Arka mempunyai perasaan yang sama. Takut kecewa. Biar dia saja yang menikmati dan bagi Vero, perasaan itu cukup. Lagipula, Arka merupakan orang yang ramah. Baik hati ke semua orang. Jadi tidak sedikit siswi di sekolahnya yang juga suka ke Arka.
Vero cukup beruntung karena dia dan Arka satu kegiatan di OSIS. Bisa sering ketemu deh. Vero dan teman-temannya di OSIS sudah seperti saudara. Solidaritas diantara anggota terikat kuat. Motonya Solidaritas Tanpa Batas. Vero tidak mau menyatakan suka ke Arka karena takut Arka akan menjauh. Vero takut dia dan Arka tidak akan pernah chat setiap sepulang sekolah lagi. Vero takut Arka tidak mau dekat dengannya lagi. Sekali lagi, biar Vero sendiri saja yang menyimpan perasaannya.


"Ver, nanti rapat kan? Ntar makan dulu ya di kantin, abis itu bareng sama gue ke ruang OSIS" teriak Debby dari depan pintu kelas Vero setelah itu pergi lagi. Vero segera merapihkan barang-barangnya. Rasa bete karena ulangan kimia dadakan berubah lagi jadi rasa senang. Yes! Ketemu lagi sama Arka di rapat.
Vero jalan buru-buru ke kantin. Takut Debby protes karena Vero kelamaan. Di koridor, Vero ketemu lagi dengan Arka yang sedang jalan sendiri. Double Lucky cetus Vero dalam hati. Vero memang ekspresif. Tapi tanpa teman-temannya tahu, Vero merupakan gadis yang pintar menyembunyikan ekspresi di depan cowok yang dia suka. Tetap bersikap tenang padahal hatinya deg-degan sampai rasanya mau copot. Vero terkadang sering mengeluh, mengapa Arka manis sekali.
“Woii Ver. Mau ke kantin? Bareng dong.” Seru Arka setelah melihat Vero. Duh, jantung tenang dong. Biasanya juga biasa aja. Kenapa hari ini parah banget deg-degannya. Vero jalan bersampingan dengan Arka membuat Vero semakin suka. Dan Ya Tuhan, Arka duduk di kantin sebelahan dengan Vero. Perasaan Vero sore itu semakin-makin tidak karuan. Rasa suka Vero ke Arka semakin hari semakin bertambah.



"Ver, Ver. Tau gak?" Tanya Angie. Vero fokus menulis sambil sesekali membuka kamus. Suasana kelas sedang riuh karena anak-anak sibuk mengerjakan tugas bahasa inggris. Saling teriak meminta kamus atau tip-ex atau bahkan memergoki pencuri pulpen dadakan.
"Bentar, bentar, dikit lagi" gumam Vero.
"Emang bener ya Ayu sama Arka jadian?"
Deg. Hati Vero sedikit mencelos. Vero membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu, tetapi didahului sama Marsya.
"Hahh?? Yang bener? Ih kok bisa sih Debby jadian sama Arka?" Sahut Marsya heboh. Tidak sengaja mendengar perkataan Angie. Rasanya pendengaran Vero salah. Vero sih berharapnya salah.
"Demi apa lo? Kata siapa?" Tanya Vero. Tangannya berhenti menulis. Dadanya sesak.
"Masa lo gatau sih? Kan satu OSIS juga. Gue denger dari Dwi kalo Arka sama Jessie jadian"

Apa-apaan..

"Udah 2 minggu malah. Arka nembak Debby abis kita pulang tes lari. Masa lo gatau sih, kan lu sahabat deket sama Dwi"
Vero tidak bisa menahan air matanya. Aduh, FTV banget sih ini. Dadanya sekarang semakin sesak, lebih sesak dari sebelumnya. Oh ini toh rasanya ditusuk dari belakang. Ini rasanya punya temen makan temen. Angie yang melihat Vero menangis jadi panik sendiri.
"Idihhh, Vero kenapa nangis?" Gharfan datang-datang kepo. Marsya yang duduk di depan bangku Vero juga kepo dan sibuk menenangkan Vero yang menangis.
"Gue...gue.. udah lama suka sama Arka" Vero terisak. "Gue udah suka banget sama Arka dari kelas 10"
"Gue kira lu gasuka sama cowok, Ver" timpal Gharfan yang dibalas plototan kompak dari Marsya dan Angie.
"Apaan sih lu? Rusuh." Kata Marsya. Teman-teman sekelas yang sudah mulai masuk sibuk bertanya kenapa Vero menangis. Anak-anak perempuan ikut mengerubungi meja Vero dan ikut menenangkan Vero.
Vero tidak menyangka kalau Debby berani memutuskan pacaran dengan Arka. Orang-orang bilang Arka dan Debby tidak cocok. Debby yang boyish, tinggi dan sedikit berperawakan besar dibanding dengan cewek-cewek pada umumnya bersama dengan Arka yang kurus dan sedikit kecil. Debby yang setiap hari curhat dengan Vero karena masalah Debby dengan mamanya. Debby yang duduk selalu bersampingan dengan Vero setiap rapat. Debby yang hampir setiap hari pulang bareng-bareng dengan Vero karena angkotnya searah. Vero sakit hati, hari itu Vero ingin pulang cepat.
Sejak hari itu, Vero tidak bisa lagi tidak bersikap dingin kepada Debby. Vero benar-benar kecewa. Vero tidak semangat lagi datang ke ruang OSIS. Sebelumnya Vero senang datang ke ruang OSIS walau tidak ada rapat cuma untuk tiduran selepas sekolah, ngobrol dengan Debby, Alya dan Dwi atau Cuma menghabiskan sisa bekal supaya tidak dimarahi mama di rumah. Sekarang hampir semua orang tahu kedua remaja itu menjalin hubungan. Semakin banyak yang tahu, semakin berani Arka dan Debby menunjukkan kebersamaan mereka. Hati Vero semakin sakit.
“Ih gasuka liat Arka sama Debby. Gak cocooook.” Bisik Cindy. Cindy yang juga menyukai Arka terang-terangan memprotes hubungan keduanya.
“Hus!” tegur Dara.
Sekarang Vero lebih banyak meluangkan waktu di kegiatan-kegiatan mading. Saat teman-teman OSISnya menanyakan kehadiran Vero yang semakin berkurang, Vero hanya menjawab Organisasi Mading sedang sibuk juga. Sebenarnya Vero sadar kehadirannya sebagai sekretaris OSIS sangat dibutuhkan. Apalagi OSIS sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan PENSI. Biarin deh gak dateng rapat. Siapa sih yang sanggup lihat cowok yang ditaksir bermesraan dengan sahabatnya sendiri.
“Ver, kok lu gak bales chat gue sih?” Debby menepuk pundak Vero di kantin. Vero tidak mau melihat wajah Debby yang biasa aja. Yang tidak mengerti perasaan kecewa Vero.
“Gue ada kuota.” Jawab Vero dingin. “Berkas PENSI udah gua email semua ke Alya kok.” Lanjut Vero lagi tanpa menatap wajah Debby.
“Lo kenapa sih? Lu marah sama gue?” tanya Debby. Rasanya Vero pengen teriak bilang ‘iya’ di depan muka Debby. “Lu juga sekarang pulang mulu nih, jarang main ke ruang OSIS.” Tanya Debby lagi.
“Gak kok. Marah buat apa coba. Pengen aja pulang cepet. Mau nonton dunia binatang kaya jaman SD” jawab Vero. 
Hati Vero sedikit sesak lagi. Perasaan kecewa membuat Vero berpikir ia tidak bisa lagi bersahabat dengan Debby. Tidak ada lagi curhat sampai malam. Tidak ada lagi gosip tentang pasangan baru di sekolah. Tidak ada lagi jajan bareng sebelum pulang. Vero tidak bisa bersikap sama lagi.
Lama-lama hubungan Vero dan Debby menjauh. Kehadiran Vero di rapat OSIS pun hanya seperlunya. Vero yang suka sekali berkumpul dengan pengurus OSIS angkatannya, harus pelan-pelan menjauh. Ia sekarang menyibukkan dirinya dengan kegiatan di Mading. Singkat kisah, pada akhirnya Vero benar-benar keluar secara tidak resmi dari OSIS di kelas 12. Seperti yang ditakutkan Vero, Vero tidak bisa lagi chat dengan Arka setiap hari seperti dulu. Vero tidak bisa berteman lagi dengan Debby seperti kemarin-kemarin.

Contoh cerpen bahasa Indonesia kelas 9

'You say hello, inside i'm screaming i love you'
Iya. Itu quote yang tepat pagi ini. Vero bertanya-tanya mimpi apa dia semalam. Pagi ini, Arka menepuk pundaknya. Tersenyum lebar menyapa Vero. "Ya Tuhan, nikmat mana yang dapat kudustakan?" Batin Vero.
Vero sudah lama menyukai Arka. Teman di OSIS dan teman curhatnya. Arka yang ramah, humoris dan manis membuatnya disukai banyak perempuan di sekolah. Untuk pertama kali, Vero berdebar karena cinta di masa remajanya.
"Agrghh!!! Bakal beruntung nih gue hari ini" Vero melemparkan tasnya ke bangku sambil berloncat-loncat karena perasaan senangnya pagi ini.
"Kenapa sih?" Tanya Angie, teman sebangku Vero.
"Ya lagi senang aja, bakal beruntung deh gue sepanjang hari ini" Vero tidak bisa berhenti tersenyum. Wajah Arka yang tersenyum di gerbang terbayang-bayang di pikiran Vero.
Vero jatuh cinta dengan Arka. Cinta monyet kalau orang bilang. Tapi Vero benar-benar suka! Setiap hari Vero dan Arka selalu chat sepulang sekolah. Entah Arka yang memulai atau Vero duluan. Dimulai dari 'hai', 'Sore' atau menanyakan sesuatu yang akhirnya kedua remaja ini tenggelam dalam obrolan membahas sesuatu dari yang penting sampai gak penting.
Vero tidak pernah langsung bilang suka ke Arka. Dia menikmati sendiri perasaan sukanya. Vero tidak mau membayangkan bahkan memohon kepada Tuhan kalau Arka mempunyai perasaan yang sama. Takut kecewa. Biar dia saja yang menikmati dan bagi Vero, perasaan itu cukup. Lagipula, Arka merupakan orang yang ramah. Baik hati ke semua orang. Jadi tidak sedikit siswi di sekolahnya yang juga suka ke Arka.
Vero cukup beruntung karena dia dan Arka satu kegiatan di OSIS. Bisa sering ketemu deh. Vero dan teman-temannya di OSIS sudah seperti saudara. Solidaritas diantara anggota terikat kuat. Motonya Solidaritas Tanpa Batas. Vero tidak mau menyatakan suka ke Arka karena takut Arka akan menjauh. Vero takut dia dan Arka tidak akan pernah chat setiap sepulang sekolah lagi. Vero takut Arka tidak mau dekat dengannya lagi. Sekali lagi, biar Vero sendiri saja yang menyimpan perasaannya.


"Ver, nanti rapat kan? Ntar makan dulu ya di kantin, abis itu bareng sama gue ke ruang OSIS" teriak Debby dari depan pintu kelas Vero setelah itu pergi lagi. Vero segera merapihkan barang-barangnya. Rasa bete karena ulangan kimia dadakan berubah lagi jadi rasa senang. Yes! Ketemu lagi sama Arka di rapat.
Vero jalan buru-buru ke kantin. Takut Debby protes karena Vero kelamaan. Di koridor, Vero ketemu lagi dengan Arka yang sedang jalan sendiri. Double Lucky cetus Vero dalam hati. Vero memang ekspresif. Tapi tanpa teman-temannya tahu, Vero merupakan gadis yang pintar menyembunyikan ekspresi di depan cowok yang dia suka. Tetap bersikap tenang padahal hatinya deg-degan sampai rasanya mau copot. Vero terkadang sering mengeluh, mengapa Arka manis sekali.
“Woii Ver. Mau ke kantin? Bareng dong.” Seru Arka setelah melihat Vero. Duh, jantung tenang dong. Biasanya juga biasa aja. Kenapa hari ini parah banget deg-degannya. Vero jalan bersampingan dengan Arka membuat Vero semakin suka. Dan Ya Tuhan, Arka duduk di kantin sebelahan dengan Vero. Perasaan Vero sore itu semakin-makin tidak karuan. Rasa suka Vero ke Arka semakin hari semakin bertambah.



"Ver, Ver. Tau gak?" Tanya Angie. Vero fokus menulis sambil sesekali membuka kamus. Suasana kelas sedang riuh karena anak-anak sibuk mengerjakan tugas bahasa inggris. Saling teriak meminta kamus atau tip-ex atau bahkan memergoki pencuri pulpen dadakan.
"Bentar, bentar, dikit lagi" gumam Vero.
"Emang bener ya Ayu sama Arka jadian?"
Deg. Hati Vero sedikit mencelos. Vero membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu, tetapi didahului sama Marsya.
"Hahh?? Yang bener? Ih kok bisa sih Debby jadian sama Arka?" Sahut Marsya heboh. Tidak sengaja mendengar perkataan Angie. Rasanya pendengaran Vero salah. Vero sih berharapnya salah.
"Demi apa lo? Kata siapa?" Tanya Vero. Tangannya berhenti menulis. Dadanya sesak.
"Masa lo gatau sih? Kan satu OSIS juga. Gue denger dari Dwi kalo Arka sama Jessie jadian"

Apa-apaan..

"Udah 2 minggu malah. Arka nembak Debby abis kita pulang tes lari. Masa lo gatau sih, kan lu sahabat deket sama Dwi"
Vero tidak bisa menahan air matanya. Aduh, FTV banget sih ini. Dadanya sekarang semakin sesak, lebih sesak dari sebelumnya. Oh ini toh rasanya ditusuk dari belakang. Ini rasanya punya temen makan temen. Angie yang melihat Vero menangis jadi panik sendiri.
"Idihhh, Vero kenapa nangis?" Gharfan datang-datang kepo. Marsya yang duduk di depan bangku Vero juga kepo dan sibuk menenangkan Vero yang menangis.
"Gue...gue.. udah lama suka sama Arka" Vero terisak. "Gue udah suka banget sama Arka dari kelas 10"
"Gue kira lu gasuka sama cowok, Ver" timpal Gharfan yang dibalas plototan kompak dari Marsya dan Angie.
"Apaan sih lu? Rusuh." Kata Marsya. Teman-teman sekelas yang sudah mulai masuk sibuk bertanya kenapa Vero menangis. Anak-anak perempuan ikut mengerubungi meja Vero dan ikut menenangkan Vero.
Vero tidak menyangka kalau Debby berani memutuskan pacaran dengan Arka. Orang-orang bilang Arka dan Debby tidak cocok. Debby yang boyish, tinggi dan sedikit berperawakan besar dibanding dengan cewek-cewek pada umumnya bersama dengan Arka yang kurus dan sedikit kecil. Debby yang setiap hari curhat dengan Vero karena masalah Debby dengan mamanya. Debby yang duduk selalu bersampingan dengan Vero setiap rapat. Debby yang hampir setiap hari pulang bareng-bareng dengan Vero karena angkotnya searah. Vero sakit hati, hari itu Vero ingin pulang cepat.
Sejak hari itu, Vero tidak bisa lagi tidak bersikap dingin kepada Debby. Vero benar-benar kecewa. Vero tidak semangat lagi datang ke ruang OSIS. Sebelumnya Vero senang datang ke ruang OSIS walau tidak ada rapat cuma untuk tiduran selepas sekolah, ngobrol dengan Debby, Alya dan Dwi atau Cuma menghabiskan sisa bekal supaya tidak dimarahi mama di rumah. Sekarang hampir semua orang tahu kedua remaja itu menjalin hubungan. Semakin banyak yang tahu, semakin berani Arka dan Debby menunjukkan kebersamaan mereka. Hati Vero semakin sakit.
“Ih gasuka liat Arka sama Debby. Gak cocooook.” Bisik Cindy. Cindy yang juga menyukai Arka terang-terangan memprotes hubungan keduanya.
“Hus!” tegur Dara.
Sekarang Vero lebih banyak meluangkan waktu di kegiatan-kegiatan mading. Saat teman-teman OSISnya menanyakan kehadiran Vero yang semakin berkurang, Vero hanya menjawab Organisasi Mading sedang sibuk juga. Sebenarnya Vero sadar kehadirannya sebagai sekretaris OSIS sangat dibutuhkan. Apalagi OSIS sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan PENSI. Biarin deh gak dateng rapat. Siapa sih yang sanggup lihat cowok yang ditaksir bermesraan dengan sahabatnya sendiri.
“Ver, kok lu gak bales chat gue sih?” Debby menepuk pundak Vero di kantin. Vero tidak mau melihat wajah Debby yang biasa aja. Yang tidak mengerti perasaan kecewa Vero.
“Gue ada kuota.” Jawab Vero dingin. “Berkas PENSI udah gua email semua ke Alya kok.” Lanjut Vero lagi tanpa menatap wajah Debby.
“Lo kenapa sih? Lu marah sama gue?” tanya Debby. Rasanya Vero pengen teriak bilang ‘iya’ di depan muka Debby. “Lu juga sekarang pulang mulu nih, jarang main ke ruang OSIS.” Tanya Debby lagi.
“Gak kok. Marah buat apa coba. Pengen aja pulang cepet. Mau nonton dunia binatang kaya jaman SD” jawab Vero. 
Hati Vero sedikit sesak lagi. Perasaan kecewa membuat Vero berpikir ia tidak bisa lagi bersahabat dengan Debby. Tidak ada lagi curhat sampai malam. Tidak ada lagi gosip tentang pasangan baru di sekolah. Tidak ada lagi jajan bareng sebelum pulang. Vero tidak bisa bersikap sama lagi.
Lama-lama hubungan Vero dan Debby menjauh. Kehadiran Vero di rapat OSIS pun hanya seperlunya. Vero yang suka sekali berkumpul dengan pengurus OSIS angkatannya, harus pelan-pelan menjauh. Ia sekarang menyibukkan dirinya dengan kegiatan di Mading. Singkat kisah, pada akhirnya Vero benar-benar keluar secara tidak resmi dari OSIS di kelas 12. Seperti yang ditakutkan Vero, Vero tidak bisa lagi chat dengan Arka setiap hari seperti dulu. Vero tidak bisa berteman lagi dengan Debby seperti kemarin-kemarin.

Contoh tugas PKN kebijakan publik kelas 9

Proses kebijakan publik di masyarakat 
Di RT 04/05 



Nama :
Kelas  :









SMP NEGERI .....



✓ Kebijakan Publik adalah kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah yang telah disepakati bersama untuk memenuhi tanggung jawabnya untuk melindungi hak-hak warga Negara dan mencapai tujuan masyarakat, atau dapat dlkatakan serangkaian dan tindakan yang diambil oleh pemerintah yang berhubungan dengan kepentingan umum.
✓ Syarat-syarat kebijakan publik, yaitu :
Isinya menyangkut kepentingan masyarakat dan tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi.
Dibuat oleh lembaga yang berwenang.
Dapat memecahkan sejumlah persoalan yang dihadapi masyarakat.
Membawa kebaikan dan manfaat bagi semua pihak dan sesuai dengan yang direncanakan
✓ Sifat Kebijakan Publik, yaitu :
Ekstratif
Distributif
Regulatif
✓ Proses perumusan kebijakan publik ada 4 tingkatan, yaitu :
Masukan isu-isu atau masalah yang berasal dari masyarakat dan berkaitan dengan kehidupan masyarakat.
Skala prioritas
Penerapan dan pengawasan kebijakan publik
Evaluasi kebijakan publik








Masalah di RT 4
Tidak ada ronda malam
Kekerasan dalam rumah tangga
Masalah sampah
Anak–anak dibawah umur merokok
Lingkungan rumah kumuh
Skala prioritas
Menurut saya masalah yang cocok untuk diatasi secara umum adalah masalah sampah
Sebab : - Tidak ada kesadaran dari masyarakat untuk hidup bersih   
    Dan sehat.
- Kurangnya pendidikan dari masyarakat tentang akibat                   dari membuang sampah sembarangan.
- tidak ada ketersediaan ladang untuk membuang sampang di rumah masing-masing
Akibat : 1. Kalau orang membuang sampah di got akibatnya got                   mampet dan mengakibatkan rumah yang berada di daratan rendah jadi banjir.
2. Kalau orang membuang sampah di pinggir jalan akibatnya lingkungan Jadi kotor dan tidak terlihat rapi sehingga mengganggu pemandangan, dan Sampah yang menumpuk menimbulkan bau yang tidak sedap lalu mengundang banyak serangga contoh lalat tikus yang dapat mendorong kan penyakit
Solusi : - Bagi yang punya lahan lebih supaya membuang sampah di rumah masing-masing.
   -  Memberikan pengarahan ke warga agar mengetahui betapa pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitarnya





Perumusan Dan penerapan kebijakan publik atas masalah tersebut :
~ Mengadakan kerja bakti untuk membuat tempat sampah umum
~ menyediakan jasa orang untuk mengambil sampah dari rumah ke rumah
~ Memberikan peringatan ke warga agar memisahkan sampah organik dan non organik sebelum membuangnya

Evaluasi :
Setelah 1 minggu minggu kebijakan ini dilaksanakan di RT 4 terus terang hasilnya belum memuaskan karena masih melihat sampah dimana-mana, tetapi setelah 3  minggu dilaksanakan kebijakan ini mulai terlihat perubahan ;  sampah tidak berserakan dimana-mana, kesadaran masyarakat pun meningkat, lingkungan menjadi bersih dan sehat kembali

Contoh pidato bahasa Indonesia untuk tugas kelas 9


Rumah Kosong bekas Belanda


Indra sedang bersiap-siap pulang ketika Wawan menepuk pundaknya. "Kita jadi ke rumah kamu kan sekarang?" Tanya Wawan. Indra agak berpikir mencoba mengingat sesuatu. "Kamu kan janji mau main ps4 di rumah kamu. Masak kamu lupa." Wawan mengingatkan.

"Oh iya benar. Maaf. Lupa." Indra terkekeh. "Yaudah ayo, kalau lama nanti ibuku khawatir."

Hari ini, Indra, Wawan, dan Pandu seharusnya bersama-sama pergi ke rumah Indra untuk mengerjakan PR bersama dan bermain ps4 baru milik Indra yang dibelikan Romonya ketika Indra berhasil menjadi Juara Olimpiade Matematika kemarin.

"Aku belum pernah ke rumah kamu. Rumah kamu di mana sih?" Tanya Wawan sambil menendang-nendang batu.

"Di jalan kenari" jawab Indra

Wawan berhenti sejenak. Kemudian berpikir sesaat.

"Jangan bilang kalau ke rumah kamu harus lewat jalan sawo yang ada rumah tua model belanda yang depannya ada pohon beringin?" Tanya Wawan lagi.

Indra yang merasa familiar dengan ciri-ciri yang disebutkan Wawan mengangguk. Indra memang selalu melewati rumah itu karena jalan sawo adalah jalan terdekat dari rumah ke sekolahnya.

"Iya aku selalu lewat rumah itu." Jawab Indra cuek. "Memangnya kenapa?" Indra gantian bertanya.

"Hmm, kalau ke rumah kamu harus lewat jalan sawo ya?" Wawan meringis. Berharap ada jalan lain yang bisa dilalui selain jalan sawo.

"Bisa lewat jalan salak. Tapi jauh ah. Nanti ibuku keburu nyariin."
Indra melanjutkan jalannya. Tapi karena Wawan memohon supaya tidak lewat jalan sawo, akhirnya Indra menyerah dan mengalah.


....

"Permisi. Ibuu. Indra pulang." Indra melepas sepatu dan segera mencari ibunya di dapur. "Ibu, ada teman Indra mau main." Kata Indra. Indra dan Wawan mencium tangan ibu Indra yang sedikit bau ikan goreng.

"Kok lama banget dek pulangnya?" Tanya ibu. "Abis dari mana?"

"Tadi pulangnya muter dulu bu, lewat jalan salak." Jawab Indra sambil mengambil gelas untuk dua orang.

"Yaampun dek. Kok jauh banget? Kenapa gak lewat jalan biasa aja?" Tanya ibu lagi.

"Wawan gamau bu lewat jalan sawo. Gatau kenapa." Jawab Indra lalu kemudian menyusul Wawan di ruang TV.

....

Tak terasa Indra dan Wawan bermain sampai malam. Setelah menyelesaikan PR hari ini dan bermain PS4 punya Indra, Wawan bersiap-siap pulang.

"Seru banget hari ini. PS kamu keren banget, Indra." Wawan mengecek kelengkapan buku-bukunya supaya tidak tertinggal di rumah Indra. "Sayang banget Pandu tidak bisa ikut."

"Iya, mau bagaimana lagi. Rumah neneknya Pandu abis kemalingan. Kasihan neneknya jadi sakit karena kaget rumahnya kemasukkan maling. Pandu harus temani neneknya." Kata Indra sambil merapihkan gelas dan bekas makanan. "Eh iya, kamu kenapa sih gamau lewat jalan sawo? Takut sama rumah belanda itu?." Indra penasaran.

"Masak kamu tidak tahu, Ndra? Di sekitaran rumahku sudah ramai loh. Rumahnya berhantu. Siang pun suka muncul. Makanya aku takut." Wawan menjawab jujur. Indra tertawa karena jawab Wawan dan kejujurannya takut hantu.

"Hahaha, bohong kali." Indra tertawa. Indra memang tidak biasa percaya hantu. Apalagi hantu yang muncul di siang hari.

Wawan melanjutkan ceritanya. Ternyata kabar burung tersebut masih baru beredar. Bahkan warung nasi goreng yang ada di jalan Sawo terpaksa harus tutup sementara karena orang sedang tidak mau lewat jalan tersebut karena takut.

"Oh pantas. Kak Juno waktu itu dua kali beli nasi goreng tutup terus." Kata Indra. "Gara-gara itu toh."

Tidak lama setelah bercerita panjang, Wawan pulang diantar pak Didim, ojek langganan kakaknya Indra, kak Juno. Indra dan kakaknya tertawa lagi setelah Indra menceritakan kembali cerita Wawan.

"Teman-teman kakak juga banyak yang percaya, dek." Kata kak Juno. "Sayang deh, padahal warung nasgor yang di sana enak banget nasgornya." Kata kak Juno lagi.

....

Indra jalan terburu-buru. Jam di handphonenya sudah menunjukkan jam setengah sepuluh malam. Indra sedikit kesal karena pulang telat. Kalau bukan karena lesnya lama, Indra tidak akan pulang semalam ini. Lagipula kalau pulangnya tepat waktu Indra masih bisa pulang bersama Andri, tetangga Indra yang juga les di tempat yang sama.

Indra sedikit berlari kecil karena sudah ingin sekali pulang. Rasanya mau cepat-cepat tidur. PRnya dikerjakan besok pagi saja, batin Indra.

Srek.. srek

Indra memelankan langkahnya.

Srek.. srek

Indra tiba-tiba sadar kalau ia sedang berada di depan rumah belanda.

Srek..srek

Indra mencoba mendekati rumah tersebut. Indra yakin kalau tadi ia mendengar sesuatu. Ia mencoba memegang handphonenya, menerangi jalannya dengan sinar dari handphonenya.

Kemudian, sedikit terkejut, Indra melihat bayangan di dalam rumah. Masak sih benar kata Wawan, kata Indra dalam hati. Indra berdebar, takut sesuatu tiba-tiba mengejutkannya. Ia mencoba melangkah dengan hati-hati. Berusaha melihat ke dalam rumah tanpa jendela tersebut.

Bayangan hitam tadi bertambah menjadi dua. Indra mencoba menyenterkan sinar handphonenya ke dalam rumah. Sesaat, Indra lupa kalau tadi ia buru-buru ingin pulang.

BRUGG!!

Suara barang berat yang dijatuhkan mengagetkan Indra. Indra jatuh terduduk sambil memejamkan mata. Mencoba membaca doa yang ia bisa. Tanpa sadar tangannya menekan-nekan handphonenya. Setelah tenaganya terkumpul kembali, Indra berdiri kemudian lari sekencang-kencangnya ke rumah. Berharap rumah tinggal lima langkah saja.

Sampai rumah, Indra gemetaran membuka pintu gerbang. Dadanya masih bergemuruh karena rasa takut dan capek karena lari tidak beraturan.

Romo masih terbangun bersama kak Juno menyambut di depan pintu. Romo yang semula ingin bertanya kenapa Indra pulang terlambat, jadi berganti pertanyaan melihat Indra sedikit gemetar dan terengah-engah di teras rumah.

"Kenapa dek?" Tanya kak Juno.

Indra mencoba tenang dan menjawab pertanyaan kakaknya.

"Di.. di rumah belanda kak." Napas Indra masih terengah-engah. Tangannya masih menggenggam erat handphone. "Aku denger.. denger suara. Aduh bentar. Aku capek nih,"

"Itu handphone lepas dulu dek, remuk ntar," kata kak Juno bercanda.

Indra melepaskan handphonenya dan menaruhnya. Indra diam sejenak sampai ia dan kakaknya sadar kalau handphonenya sedang dalam mode kamera.

"Kamu foto-foto di rumah belanda dek?" Canda kak Juno. Kak Juno mengambil handphone Indra dan kemudian tersadar kalau Indra tadi memang benar mengambil foto.

"Astaga" kak Juno kaget melihat gambar yang diambil Indra. Romo ikut melihat foto tersebut.

Malam itu juga, Romo dan Indra pergi ke rumah pak Rudi, Ketua RT di lingkungan rumah Indra. Melaporkan kejadian tidak sengaja malam itu kepada pak Rudi. Ternyata, di foto yang Indra tangkap terdapat dua orang yang sedang menaruh karung di pojok ruangan rumah belanda tersebut.

Berdasarkan foto tersebut, tidak lama tertangkap pelaku yang mencuri di rumah warga, bahkan termasuk rumah nenek Pandu yang sudah membuat resah warga selama berminggu-minggu. Yang tak disangka, pak Didim, ojek langganan kak Juno juga menjadi pelaku pencurian di rumah-rumah warga.

Barang curiannya sengaja disimpan di rumah belanda yang sudah kosong puluhan tahun. Kemudian menyebarkan rumor hantu supaya tidak ada orang yang masuk ke rumah tersebut. Rumor hantu lama-lama hilanh dan jalan sawo kembali ramai seperti semula.

"Untung kamu pulang telat ya dek waktu itu, hehehe" kata kak Juno pulang beli nasi goreng masuk rumah sambil terkekeh. Lagian kamu kok bisa malah foto-foto?"

"Yee. Gak sengaja kali kak. Aku juga takut banget sebenarnya. Refleks pencet pencet handphone, eh, tidak tahunya malah kepencet kamera." Sahut Indra.

"Pasti pulangnya sambil main handphone ya?" Ejek ibu bercanda. Indra mendengar itu hanya terkekeh malu-malu.

"Dasar emang kids jaman now" timpal Romo


-End-

Sistem Pencernaan pada Hewan Memamah Biak



Hewan memamah biak ( Ruminansia ) adalah hewan herbivora murni, contohnya sapi, kerbau, dan kambing. Disebut hewan memamah biak karena memamah atau mengunyah makanannya sebanyak dua fase. Pertama saat makanan tersebut masuk ke mulut. Makanan tersebut tidak dikunyah hingga halus dan terus ditelan. Selang beberapa waktu makanan tersebut dikeluarkan kembali ke mulut untuk dikunyah sampai halus.




Makanan hewan memamah biak berupa rumput atau tumbuhan. Sel tumbuhan tersusun dari bahan selulosa yang sulit dicerna. Oleh karena jenis makanan tersebut, hewan memamah biak mempunyai sistem pencernaan dengan struktur khusus yang berbeda dengan hewan karnivora dan omnivora.




Saluran pencernaan hewan memamah biak

Saluran pencernaan hewan memamah biak terdiri atas organ-organ berikut :

1. Rongga Mulut (Cavum Oris)

Gigi yang terdapat dalam rongga mulut berbeda dengan mamalia lain dalam hal berikut.
a. Gigi seri (insisivus) mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperti rumput.
b. Gigi taring (caninus) tidak berkembang.
c. Gigi geraham belakang (molare) berbentuk datar dan lebar. Makanan yang direnggut dengan bantuan lidah secara cepat dikunyah dan dicampur dengan air liur dalam mulut, kemudian ditelan masuk ke dalam lambung melalui esofagus.

2. Kerongkongan (Esofagus)

Esofagus merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Di sini tidak terjadi proses pencernaan. Esofagus pada sapi sangat pendek dan lebar, serta lebih mampu membesar (berdilatasi). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi, diperkirakan sekitar 5 cm.

3. Lambung

Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dikunyah kembali (kedua kali). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian.




Bagian - Bagian Lambung Hewan Memamah Biak

Lambung Ruminansia terdiri atas empat ruangan (perhatikan Gambar 6.24), yaitu:
a. rumen (perut besar/perut urat daging),
b. retikulum (perut jala),
c. omasum (perut buku),
d. abomasum (perut kelenjar/perut masam).

Ukuran ruangan tersebut bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7–8%, dan abomasum 7–8%.

Mula-mula makanan masuk ke dalam rumen. Makanan yang masuk ke lambung ini telah bercampur dengan ludah yang bersifat alkali sehingga memberi suasana basa dengan pH ± 8,5.

Selanjutnya, dalam lambung sapi berlangsung proses pencernaan sebagai berikut.

a. Rumen

Rumen berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang ditelan. Setelah rumen cukup terisi makanan, sapi beristirahat. Di dalam rumen terdapat populasi bakteri dan Protozoa. Mikroorganisme tersebut menghasilkan enzim yang menguraikan polisakarida, misalnya enzim: hidrolase, amilase, oligosakharase, glikosidase, dan enzim selulase yang berfungsi untuk menguraikan selulosa. Selain itu juga terdapat enzim yang menguraikan protein, yaitu enzim proteolitik; dan enzim pencerna lemak.

b. Retikulum

Di dalam retikulum makanan diaduk-aduk kemudian dicampur dengan enzim yang dihasilkan oleh bakteri yang ada, hingga akhirnya menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (bolus). Pengadukan dilakukan oleh kontraksi otot dinding retikulum. Kemudian, gumpalan makanan tersebut didorong kembali ke mulut untuk dikunyah lebih sempurna (dimamah kedua kali), sambil beristirahat. Setelah itu, gumpalan makanan ditelan lagi masuk ke omasum melewati rumen dan retikulum.

c. Omasum

Di dalam omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Makanan dijadikan lebih halus lagi di omasum. Kadar air dari gumpalan makanan dikurangi (terjadi absorpsi air), kemudian gumpalan makanan diteruskan keabomasum.

d. Abomasum

Di dalam abomasum makanan dicernakan lagi dengan bantuan enzim dan asam klorida. Abomasum merupakan perut yang sebenarnya, karena di sini terjadi pencernaan sebenarnya secara kimiawi oleh enzim-enzim pencernaan. Enzim yang dikeluarkan oleh dinding abomasum sama dengan yang terdapat pada lambung mamalia lain. Misalnya, enzim pepsin merombak protein menjadi asam amino.

Asam klorida (HCl) selain mengaktifkan pepsinogen yang dikeluarkan dinding abomasum, juga sebagai desinfektan (zat pembunuh bakteri, karena bakteri akan mati pada pH yang sangat rendah). Namun, bakteri yang mati dapat dicerna menjadi sumber protein bagi hewan memamah biak. Dengan demikian, hewan memamah biak tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia. Kemudian, makanan yang telah halus dari ruang abomasum didorong masuk ke usus halus. Di usus halus ini sari-sari makanan diserap dan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Selanjutnya sisa makanan keluar melalui anus. Perhatikan sistem pencernaan sapi pada Gambar 6.25.



Apabila sapi meminum air, lipatan dinding antara rumen dan retikulum membentuk saluran yang menghubungkan mulut-esofagus-omasum-abomasum. Keadaan yang demikian mengakibatkan air yang diminum dapat langsung masuk ke abomasum.

Pada anak sapi yang masih menyusu induknya, rumen, retikulum, dan omasum masih kecil serta belum berfungsi. Saluran lipatan tertutup oleh gerakan refleks sehingga air susu yang diisap dari puting susu induknya langsung masuk ke abomasum.

Pada kelinci, marmot, dan kuda, fermentasi selulosa terjadi di dalam sekum. Sekum (usus buntu) adalah kantong (bagian usus besar) yang berada di antara pertemuan usus halus dengan usus besar dan umbai cacing. Di dalam sekum banyak bakteri selulolitik. Selain itu, pada hewan-hewan tersebut hanya terjadi pengunyahan satu kali, sehingga feses yang dikeluarkan lebih kasar dan berserat daripada feses sapi (yang mengalami pengunyahan selulosa dua kali.

Contoh pidato SMP kls 9

Nama :
Kelas  :
Pelajaran : Bahasa Indonesia

Naskah pidato 
“ Manfaat Teknologi Moderen “

Assalamualaikum wr,wb
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,
Kepada yang terhormat Ibu evi ,serta teman – teman yang saya banggakan.
Pertama – tama marilah kita panjatkan rasa puji dan syukur kita ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Agung yang telah mencurahkan rahmat dan nikmatnya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di dalam ruangan ini dalam kondisi sehat walafiat dan tanpa kekurangan sedikit pun.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya berdiri di sini untuk menyampaikan sebuah pidato yang berjudul pentingnya manfaat teknologi bagi kehidupan manusia. Semoga apa yang akan saya sampaikan ini bisa menjadi manfaat yang baik untuk kita semua.
Teknologi adalah sarana yang dapat menyediakan berbagai macam kebutuhan manusia berupa barang maupun jasa yang diperlukan demi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Secara umum, teknologi dapat diartikan sebagai benda maupun bukan benda yang sengaja diciptakan secara terpadu melalui pemikiran manusia.
Pada awalnya teknologi yang diciptakan hanya berwujud benda yang bermanfaat untuk memudahkan pekerjaan mereka dalam mengolah sumber daya alam, seperti kapak, tombak, panah dan peralatan lainnya, dalam membuat tempat tinggal, seperti rumah dan alat – alat rumah tangga, dalam transportasi seperti perahu, dan sebagainya, dan dalam hal makanan, minuman dan obat – obatan yang sederhana.
Seiring berkembangnya jaman ini, teknologi juga ikut berkembang. Bahkan perkembangannya kini sudah sangat massif dan hampir tidak bisa dijangkau dengan logika manusia. Selain itu, perkembangannya pun menyentuh semua aspek di dalam kehidupan ini.
Contoh perkembangan teknologi yang paling besar ada pada teknologi transportasi, dan komunikasi. Pada jaman dahulu sulit bagi kita untuk pindah dari satu tempat ke tempat yang sangat jauh, dan sulit juga bagi kita untuk menghubungi orang yang sangat jauh karena pada masa itu teknologi yang ada hanyalah perahu, gerobak, burung merpati, dan lain sebagainya.
Namun, kini manusia sudah mengatasi kesulitan itu semua dengan membuat teknologi transportasi dan komunikasi yang sangat mumpuni. Saat ini manusia bisa berpergian dari tempat yang satu ke tempat lainnya yang sangat jauh dalam hitungan jam. Manusia juga bisa saling bercakap – cakap meskipun terpisah oleh jarak yang amat sangat jauh. Sebenarnya masih banyak sekali teknologi yang membantu kehidupan manusia, seperti pengobatan, pertanian, dan lain sebagainya.
Selain itu, ada juga tekhnologi yang mendapatkan tentangan orang – orang ramai, yaitu teknologi mengkloning manusia. Akibat pemikiran yang tidak ada batasnya ini, manusia mulai berpikir untuk menciptakan manusia lainnya melalui proses cloning. Sungguh ini merupakan perbuatan yang dilarang di dalam agama manapun.
Terlebih lagi, akibat tekhnologi yang tidak bisa terbendung lagi ini dapat mempengaruhi kehidupan manusia menjadi semakin malas, gaya hidup yang tidak sehat, pergaulan bebas, dan lain – lain.
Oleh karena itu, kita semestinya menyikapi perkembangan tekhnologi ini dengan sangat bijak. Jangan sampai teknologi yang kita ciptakan ini malah menjadi penghancur bagi kita.
Cukup sampai di sini apa yang dapat saya sampaikan. Atas perhatiannya saya mengucapkan terimakasih dan mohon maaf apa bila ada tutur kata yang kurang berkenan dihati kapada kalian saya mohon maaf
Wabilahitaufik walhidayah wassalamualaikum wr. wb.

Contoh cerpen bahasa Indonesia kelas 9

'You say hello, inside i'm screaming i love you' Iya. Itu quote yang tepat pagi ini. Vero bertanya-tanya mimpi apa dia semala...