Sabtu, 03 Maret 2018
Contoh cerpen bahasa Indonesia kelas 9
'You say hello, inside i'm screaming i love you'
Iya. Itu quote yang tepat pagi ini. Vero bertanya-tanya mimpi apa dia semalam. Pagi ini, Arka menepuk pundaknya. Tersenyum lebar menyapa Vero. "Ya Tuhan, nikmat mana yang dapat kudustakan?" Batin Vero.
Vero sudah lama menyukai Arka. Teman di OSIS dan teman curhatnya. Arka yang ramah, humoris dan manis membuatnya disukai banyak perempuan di sekolah. Untuk pertama kali, Vero berdebar karena cinta di masa remajanya.
"Agrghh!!! Bakal beruntung nih gue hari ini" Vero melemparkan tasnya ke bangku sambil berloncat-loncat karena perasaan senangnya pagi ini.
"Kenapa sih?" Tanya Angie, teman sebangku Vero.
"Ya lagi senang aja, bakal beruntung deh gue sepanjang hari ini" Vero tidak bisa berhenti tersenyum. Wajah Arka yang tersenyum di gerbang terbayang-bayang di pikiran Vero.
Vero jatuh cinta dengan Arka. Cinta monyet kalau orang bilang. Tapi Vero benar-benar suka! Setiap hari Vero dan Arka selalu chat sepulang sekolah. Entah Arka yang memulai atau Vero duluan. Dimulai dari 'hai', 'Sore' atau menanyakan sesuatu yang akhirnya kedua remaja ini tenggelam dalam obrolan membahas sesuatu dari yang penting sampai gak penting.
Vero tidak pernah langsung bilang suka ke Arka. Dia menikmati sendiri perasaan sukanya. Vero tidak mau membayangkan bahkan memohon kepada Tuhan kalau Arka mempunyai perasaan yang sama. Takut kecewa. Biar dia saja yang menikmati dan bagi Vero, perasaan itu cukup. Lagipula, Arka merupakan orang yang ramah. Baik hati ke semua orang. Jadi tidak sedikit siswi di sekolahnya yang juga suka ke Arka.
Vero cukup beruntung karena dia dan Arka satu kegiatan di OSIS. Bisa sering ketemu deh. Vero dan teman-temannya di OSIS sudah seperti saudara. Solidaritas diantara anggota terikat kuat. Motonya Solidaritas Tanpa Batas. Vero tidak mau menyatakan suka ke Arka karena takut Arka akan menjauh. Vero takut dia dan Arka tidak akan pernah chat setiap sepulang sekolah lagi. Vero takut Arka tidak mau dekat dengannya lagi. Sekali lagi, biar Vero sendiri saja yang menyimpan perasaannya.
…
"Ver, nanti rapat kan? Ntar makan dulu ya di kantin, abis itu bareng sama gue ke ruang OSIS" teriak Debby dari depan pintu kelas Vero setelah itu pergi lagi. Vero segera merapihkan barang-barangnya. Rasa bete karena ulangan kimia dadakan berubah lagi jadi rasa senang. Yes! Ketemu lagi sama Arka di rapat.
Vero jalan buru-buru ke kantin. Takut Debby protes karena Vero kelamaan. Di koridor, Vero ketemu lagi dengan Arka yang sedang jalan sendiri. Double Lucky cetus Vero dalam hati. Vero memang ekspresif. Tapi tanpa teman-temannya tahu, Vero merupakan gadis yang pintar menyembunyikan ekspresi di depan cowok yang dia suka. Tetap bersikap tenang padahal hatinya deg-degan sampai rasanya mau copot. Vero terkadang sering mengeluh, mengapa Arka manis sekali.
“Woii Ver. Mau ke kantin? Bareng dong.” Seru Arka setelah melihat Vero. Duh, jantung tenang dong. Biasanya juga biasa aja. Kenapa hari ini parah banget deg-degannya. Vero jalan bersampingan dengan Arka membuat Vero semakin suka. Dan Ya Tuhan, Arka duduk di kantin sebelahan dengan Vero. Perasaan Vero sore itu semakin-makin tidak karuan. Rasa suka Vero ke Arka semakin hari semakin bertambah.
…
"Ver, Ver. Tau gak?" Tanya Angie. Vero fokus menulis sambil sesekali membuka kamus. Suasana kelas sedang riuh karena anak-anak sibuk mengerjakan tugas bahasa inggris. Saling teriak meminta kamus atau tip-ex atau bahkan memergoki pencuri pulpen dadakan.
"Bentar, bentar, dikit lagi" gumam Vero.
"Emang bener ya Ayu sama Arka jadian?"
Deg. Hati Vero sedikit mencelos. Vero membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu, tetapi didahului sama Marsya.
"Hahh?? Yang bener? Ih kok bisa sih Debby jadian sama Arka?" Sahut Marsya heboh. Tidak sengaja mendengar perkataan Angie. Rasanya pendengaran Vero salah. Vero sih berharapnya salah.
"Demi apa lo? Kata siapa?" Tanya Vero. Tangannya berhenti menulis. Dadanya sesak.
"Masa lo gatau sih? Kan satu OSIS juga. Gue denger dari Dwi kalo Arka sama Jessie jadian"
Apa-apaan..
"Udah 2 minggu malah. Arka nembak Debby abis kita pulang tes lari. Masa lo gatau sih, kan lu sahabat deket sama Dwi"
Vero tidak bisa menahan air matanya. Aduh, FTV banget sih ini. Dadanya sekarang semakin sesak, lebih sesak dari sebelumnya. Oh ini toh rasanya ditusuk dari belakang. Ini rasanya punya temen makan temen. Angie yang melihat Vero menangis jadi panik sendiri.
"Idihhh, Vero kenapa nangis?" Gharfan datang-datang kepo. Marsya yang duduk di depan bangku Vero juga kepo dan sibuk menenangkan Vero yang menangis.
"Gue...gue.. udah lama suka sama Arka" Vero terisak. "Gue udah suka banget sama Arka dari kelas 10"
"Gue kira lu gasuka sama cowok, Ver" timpal Gharfan yang dibalas plototan kompak dari Marsya dan Angie.
"Apaan sih lu? Rusuh." Kata Marsya. Teman-teman sekelas yang sudah mulai masuk sibuk bertanya kenapa Vero menangis. Anak-anak perempuan ikut mengerubungi meja Vero dan ikut menenangkan Vero.
Vero tidak menyangka kalau Debby berani memutuskan pacaran dengan Arka. Orang-orang bilang Arka dan Debby tidak cocok. Debby yang boyish, tinggi dan sedikit berperawakan besar dibanding dengan cewek-cewek pada umumnya bersama dengan Arka yang kurus dan sedikit kecil. Debby yang setiap hari curhat dengan Vero karena masalah Debby dengan mamanya. Debby yang duduk selalu bersampingan dengan Vero setiap rapat. Debby yang hampir setiap hari pulang bareng-bareng dengan Vero karena angkotnya searah. Vero sakit hati, hari itu Vero ingin pulang cepat.
Sejak hari itu, Vero tidak bisa lagi tidak bersikap dingin kepada Debby. Vero benar-benar kecewa. Vero tidak semangat lagi datang ke ruang OSIS. Sebelumnya Vero senang datang ke ruang OSIS walau tidak ada rapat cuma untuk tiduran selepas sekolah, ngobrol dengan Debby, Alya dan Dwi atau Cuma menghabiskan sisa bekal supaya tidak dimarahi mama di rumah. Sekarang hampir semua orang tahu kedua remaja itu menjalin hubungan. Semakin banyak yang tahu, semakin berani Arka dan Debby menunjukkan kebersamaan mereka. Hati Vero semakin sakit.
“Ih gasuka liat Arka sama Debby. Gak cocooook.” Bisik Cindy. Cindy yang juga menyukai Arka terang-terangan memprotes hubungan keduanya.
“Hus!” tegur Dara.
Sekarang Vero lebih banyak meluangkan waktu di kegiatan-kegiatan mading. Saat teman-teman OSISnya menanyakan kehadiran Vero yang semakin berkurang, Vero hanya menjawab Organisasi Mading sedang sibuk juga. Sebenarnya Vero sadar kehadirannya sebagai sekretaris OSIS sangat dibutuhkan. Apalagi OSIS sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan PENSI. Biarin deh gak dateng rapat. Siapa sih yang sanggup lihat cowok yang ditaksir bermesraan dengan sahabatnya sendiri.
“Ver, kok lu gak bales chat gue sih?” Debby menepuk pundak Vero di kantin. Vero tidak mau melihat wajah Debby yang biasa aja. Yang tidak mengerti perasaan kecewa Vero.
“Gue ada kuota.” Jawab Vero dingin. “Berkas PENSI udah gua email semua ke Alya kok.” Lanjut Vero lagi tanpa menatap wajah Debby.
“Lo kenapa sih? Lu marah sama gue?” tanya Debby. Rasanya Vero pengen teriak bilang ‘iya’ di depan muka Debby. “Lu juga sekarang pulang mulu nih, jarang main ke ruang OSIS.” Tanya Debby lagi.
“Gak kok. Marah buat apa coba. Pengen aja pulang cepet. Mau nonton dunia binatang kaya jaman SD” jawab Vero.
Hati Vero sedikit sesak lagi. Perasaan kecewa membuat Vero berpikir ia tidak bisa lagi bersahabat dengan Debby. Tidak ada lagi curhat sampai malam. Tidak ada lagi gosip tentang pasangan baru di sekolah. Tidak ada lagi jajan bareng sebelum pulang. Vero tidak bisa bersikap sama lagi.
Lama-lama hubungan Vero dan Debby menjauh. Kehadiran Vero di rapat OSIS pun hanya seperlunya. Vero yang suka sekali berkumpul dengan pengurus OSIS angkatannya, harus pelan-pelan menjauh. Ia sekarang menyibukkan dirinya dengan kegiatan di Mading. Singkat kisah, pada akhirnya Vero benar-benar keluar secara tidak resmi dari OSIS di kelas 12. Seperti yang ditakutkan Vero, Vero tidak bisa lagi chat dengan Arka setiap hari seperti dulu. Vero tidak bisa berteman lagi dengan Debby seperti kemarin-kemarin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Contoh cerpen bahasa Indonesia kelas 9
'You say hello, inside i'm screaming i love you' Iya. Itu quote yang tepat pagi ini. Vero bertanya-tanya mimpi apa dia semala...
-
EMPEROR-EMPRESS Kalau bahasa indonesianya semacam kaisar. Emperor ini dianggap mempunyai kekuasaan yang lebih tinggi daripada raja ata...
-
Dewasa ini rumah sakit dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas dalam pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Pelayanan kesehatan ini...
-
'You say hello, inside i'm screaming i love you' Iya. Itu quote yang tepat pagi ini. Vero bertanya-tanya mimpi apa dia semala...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar